Meski Gubernur DKI Jakarta Jokowi sudah berulang kali melakukan sidak ke beberapa kali atau sungai di Jakarta, sampah-sampah tetap bertebaran. Sampah rumah tangga dan sampah plastik, tetap terlihat mengambang di Sungai Ciliwung, Jakarta.
Pantauan detikcom, Sabtu (5/1/2012) di Sungai Ciliwung, Jl Sultan Agung, Jakarta, sampah-sampah tetap menghiasi di aliran sungai. Sampah sterofoam yang berwarna putih mendominasi aliran sungai, warna putih semakin terlihat jelas jelang Pintu Air Manggarai.
Dion, petugas pintu Air Manggarai mengatakan, persoalan sampah di aliran Sungai tidak akan bisa selesai. Dia menjelaskan, sampah tetap ada. Namun, hal itu bisa dikurangi jika kesadaran masyarakat yang sadar lingkungan tinggi.
"Kalau sampah pasti tetap ada, cuma kalau dikurangi pasti bisa," ungkapnya.
Dion mengungkapkan, pasca Jokowi melakukan sidak sampah di Pintu Air Manggarai mulai berkurang. Hal itu dikarenakan pengawasan yang ketat dari Dinas PU Jakarta.
"Sekarang kan lebih ketat, kalau dulu tunggu numpuk dulu baru diangkut. Sekarang kan harus diangkut terus," tutur Dion.
http://news.detik.com/read/2013/01/06/045525/2134173/10/jokowi-sering-sidak-sampah-di-pintu-air-manggarai-mulai-berkurang
Showing posts with label Sidak. Show all posts
Showing posts with label Sidak. Show all posts
Sunday, January 6, 2013
Monday, December 17, 2012
Pak Lurah Enggak Pernah Kelihatan
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mendatangi Kantor Wali Kota Jakarta Barat, dalam sambutannya mantan Wali Kota Solo itu tidak segan-segan menasihati jajarannya yang bertugas di wilayah Jakarta Barat.
"Pertama, berkali-kali saya sampaikan ke Pak Camat dan lurah, baik yang ada di sudin maupun di kecamatan, agar turun ke bawah, turun ke lapangan, sehingga problem atau masalah-masalah bisa kita atasi," ujar Jokowi dalam sambutannya, Senin (17/12/2012).
"Jangan sampai saya ke kampung tiga kali, pak camatnya belum pernah, atau saya ke kampung dua kali, pak lurahnya belum pernah," sambungnya.
Menurut Jokowi, dirinya sangat senang apabila ada masyarakat yang langsung mengadu kepadanya mengenai problematika wilayah Jakarta.
"Kalau buat saya suara-suara itu saya seneng, tapi kalau bapak-bapak mungkin berbahaya. Senengnya adalah dengarnya langsung dari masyarakat, entah siang atau malem, saya dengar suara orang kampungya. Pak lurah enggak pernah keliatan," ujar Jokowi sambil menirukan suara warga.
Jokowi pun berharap kepada Pemerintah Kota Jakarta Barat agar mendengarkan aspirasi warga mengenai problem di wilayahnya masing-masing.
"Saya pengen bapak dan ibu, cepat tanggap. Soalnya problem di Jakarta yang besar-besar banyak, sedang-sedang lumayan banyak, dan yang kecil-kecil super. Banyak. Jangan ada masalah, tapi tidak terkuasai," ketusnya.
(lam) Sumber : http://jakarta.okezone.com/read/2012/12/17/500/733274/jokowi-pak-lurah-enggak-pernah-kelihatan
"Pertama, berkali-kali saya sampaikan ke Pak Camat dan lurah, baik yang ada di sudin maupun di kecamatan, agar turun ke bawah, turun ke lapangan, sehingga problem atau masalah-masalah bisa kita atasi," ujar Jokowi dalam sambutannya, Senin (17/12/2012).
"Jangan sampai saya ke kampung tiga kali, pak camatnya belum pernah, atau saya ke kampung dua kali, pak lurahnya belum pernah," sambungnya.
Menurut Jokowi, dirinya sangat senang apabila ada masyarakat yang langsung mengadu kepadanya mengenai problematika wilayah Jakarta.
"Kalau buat saya suara-suara itu saya seneng, tapi kalau bapak-bapak mungkin berbahaya. Senengnya adalah dengarnya langsung dari masyarakat, entah siang atau malem, saya dengar suara orang kampungya. Pak lurah enggak pernah keliatan," ujar Jokowi sambil menirukan suara warga.
Jokowi pun berharap kepada Pemerintah Kota Jakarta Barat agar mendengarkan aspirasi warga mengenai problem di wilayahnya masing-masing.
"Saya pengen bapak dan ibu, cepat tanggap. Soalnya problem di Jakarta yang besar-besar banyak, sedang-sedang lumayan banyak, dan yang kecil-kecil super. Banyak. Jangan ada masalah, tapi tidak terkuasai," ketusnya.
(lam) Sumber : http://jakarta.okezone.com/read/2012/12/17/500/733274/jokowi-pak-lurah-enggak-pernah-kelihatan
Thursday, November 29, 2012
Jokowi Sidak ke Kecamatan Setiabudi
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kantor Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, sebelum ia menyambangi Hotel Grand Sahid Jaya untuk mendengarkan pengarahan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Berdasarkan pantauan Kompas.com, sebelum mobil dinas Jokowi mengarah ke Hotel Grand Sahid Jaya, tiba-tiba mobil dinas itu berbelok arah ke kantor Kecamatan Setiabudi, Jalan Setiabudi III, Jakarta Selatan.
Sekitar pukul 08.15 WIB, Jokowi tiba di kantor Kecamatan Setiabudi, tetapi kembali ia menemukan keadaan kantor kecamatan yang masih sepi. Sama seperti saat ia melakukan sidak di Kelurahan Senen, Kelurahan Cempaka Putih Timur, dan Kecamatan Cempaka Putih, Jokowi kembali tidak menemukan camat di lokasi.
Hingga pukul 08.30 WIB, Camat Setiabudi, Makmur HN, belum tiba di kantornya. Ketika memasuki kantor Kecamatan Setiabudi, keadaan kantor masih sepi. Jokowi pun bertemu dengan beberapa pegawai kecamatan. Di sana, ia kembali melihat banyaknya kursi-kursi kantor yang masih kosong, begitu pula yang berada di lantai dua.
Saat wartawan bertanya mengenai belum hadirnya Makmur HN, dengan nada sedikit menyindir, Jokowi mengatakan kalau perilaku camat yang belum datang pada pukul 08.30 adalah sifat yang baik.
"Ya, kalau belum datang ya bagus dong. Pukul 08.30 WIB belum datang ya bagus," kata mantan Wali Kota Solo tersebut, di kantor Kecamatan Setiabudi, Jakarta, Jumat (30/11/2012).
Jokowi pun mengaku masih menemukan beberapa persoalan yang harus segera diperbaiki, seperti pelayanan presensi yang masih manual. "Ya, tata ruang pelayanan masih jauh dari kata baik. Pelayanannya masih belum seperti bank. Ya enggak apa-apa karena memang hal itu membutuhkan waktu dan anggaran. Yang penting cara pelayanannya yang harus diubah, seperti SSID-nya masih manual," kata Jokowi.
Setelah sekitar 20 menit, Jokowi dan rombongan pun bergegas menuju ke Hotel Grand Sahid Jaya untuk mendengarkan arahan Presiden SBY.http://megapolitan.kompas.com/read/2012/11/30/13440820/Sidak.Kecamatan.Setiabudi.Sepi.Jokowi.Bilang.Bagus?utm_source=WP&utm_medium=Ktpidx&utm_campaign=100%20Hari%20Jokowi-Basuki
Sekitar pukul 08.15 WIB, Jokowi tiba di kantor Kecamatan Setiabudi, tetapi kembali ia menemukan keadaan kantor kecamatan yang masih sepi. Sama seperti saat ia melakukan sidak di Kelurahan Senen, Kelurahan Cempaka Putih Timur, dan Kecamatan Cempaka Putih, Jokowi kembali tidak menemukan camat di lokasi.
Hingga pukul 08.30 WIB, Camat Setiabudi, Makmur HN, belum tiba di kantornya. Ketika memasuki kantor Kecamatan Setiabudi, keadaan kantor masih sepi. Jokowi pun bertemu dengan beberapa pegawai kecamatan. Di sana, ia kembali melihat banyaknya kursi-kursi kantor yang masih kosong, begitu pula yang berada di lantai dua.
Saat wartawan bertanya mengenai belum hadirnya Makmur HN, dengan nada sedikit menyindir, Jokowi mengatakan kalau perilaku camat yang belum datang pada pukul 08.30 adalah sifat yang baik.
"Ya, kalau belum datang ya bagus dong. Pukul 08.30 WIB belum datang ya bagus," kata mantan Wali Kota Solo tersebut, di kantor Kecamatan Setiabudi, Jakarta, Jumat (30/11/2012).
Jokowi pun mengaku masih menemukan beberapa persoalan yang harus segera diperbaiki, seperti pelayanan presensi yang masih manual. "Ya, tata ruang pelayanan masih jauh dari kata baik. Pelayanannya masih belum seperti bank. Ya enggak apa-apa karena memang hal itu membutuhkan waktu dan anggaran. Yang penting cara pelayanannya yang harus diubah, seperti SSID-nya masih manual," kata Jokowi.
Setelah sekitar 20 menit, Jokowi dan rombongan pun bergegas menuju ke Hotel Grand Sahid Jaya untuk mendengarkan arahan Presiden SBY.http://megapolitan.kompas.com/read/2012/11/30/13440820/Sidak.Kecamatan.Setiabudi.Sepi.Jokowi.Bilang.Bagus?utm_source=WP&utm_medium=Ktpidx&utm_campaign=100%20Hari%20Jokowi-Basuki
Acara Jokowi Sidak ke Pasar Paseban
Selesai mengikuti upacara Peringatan HUT ke-41 Korpri di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, masih belum ada kejelasan mengenai agenda Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
Dalam situs resmi Pemerintah Provinsi DKI, seharusnya pada pukul 09.00 WIB jadwal Jokowi menghadiri agenda pengarahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) di Hotel Sahid, namun Jokowi tak hadir dan diwakilkan. Kemudian, pada pukul 12.30 WIB, Jokowi seharusnya menghadiri Simposium Pendidikan di Convention Hall Smesco Tower, sebagai pembicara. Sudah banyak wartawan yang berjaga di depan kantornya di Balaikota DKI.
Sekitar pukul 12.30 WIB, Jokowi keluar dari Balaikota DKI dan sempat melayani pertanyaan para wartawan yang menunggunya. Saat wartawan bertanya kepada salah satu ajudan Jokowi mengenai agenda Jokowi, rupanya ia juga tak tahu. "Muter-muter," ujar salah seorang ajudan, Ivand, di Balaikota DKI, Kamis (29/11/2012).
Selesai memberondong pertanyaan kepada Jokowi, para wartawan pun bergegas menuju mobil operasional mereka, begitu pula dengan wartawan yang tidak memiliki kendaraan, mereka mencari-cari tumpangan. Jokowi menggunakan mobil dinasnya, Toyota Land Cruiser B 1543 SMZ dan dikawal dengan dua motor dari Dinas Perhubungan.
Awalnya, wartawan mengira Jokowi akan menghadiri undangan di Smesco. Namun, kendaraan justru melaju ke Jalan Imam Bonjol-Taman Suropati-Salemba. Tampaknya, perkiraan wartawan meleset. Saat berada di seberang Kantor Polrestro Jakarta Pusat, mobil dinas Jokowi tampak memutar balik.
Tak ingin kebobolan, mobil-mobil lain juga memacu kencang kendaraannya yang sedikit tertinggal. Motor Dishub pun tampak kebingungan, karena memang mereka pun tak tahu ke mana Jokowi akan berhenti. Kemudian mobil Jokowi berbelok kiri masuk ke dalam Jalan Salemba Tengah. Mobil rombongan Jokowi tampaknya menarik perhatian para warga sekitar.
Saat berada di pertigaan Paseban, mobil dinas Jokowi mengarah ke kiri arah Rawasari. Sepanjang jalan itu, juga sempat melewati Pasar Paseban. Namun, Jokowi tak turun di situ. Mobil dinas kembali keluar ke arah Salemba, seperti rute awal. Wartawan pun mulai bingung di dalam mobil operasional mereka. Ada yang mengira, Jokowi berputar-putar di Salemba hanya untuk melihat peninggian separator busway transjakarta setinggi 50 cm.
Peristiwa unik kembali terjadi saat mobil dinas Jokowi kembali memutar kanan saat berada di seberang Polrestro Jakarta Pusat. Wartawan kembali bertanya-tanya akan ke mana gerangan Jokowi selanjutnya. Mobil dinas Jokowi kembali merapat ke arah kiri dan membelokkan mobilnya ke Jalan Salemba Tengah, persis rute awal rombongan.
Setelah menyusuri Jalan Salemba Tengah dan melewati pertigaan Paseban, akhirnya Jokowi turun dari mobil dinasnya di depan Pasar Paseban. Sontak, wartawan pun ikut turun dan berlari-lari mendekati Jokowi.
Tinjauan dadakannya ke Pasar Paseban itu kembali mengundang perhatian warga sekitar dan pedagang di Pasar Paseban. Pedagang-pedagang itu langsung meneriakkan kata "Hidup Jokowi" dan mengikuti Jokowi menyusuri gang-gang kecil di dalam Pasar Paseban, Jakarta Pusat.http://megapolitan.kompas.com/read/2012/11/29/14153572/Mirip.Adegan.Film.Ikuti.Jokowi.Sidak.Pasar.Paseban?utm_source=WP&utm_medium=Ktpidx&utm_campaign=100%20Hari%20Jokowi-Basuki
Dalam situs resmi Pemerintah Provinsi DKI, seharusnya pada pukul 09.00 WIB jadwal Jokowi menghadiri agenda pengarahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) di Hotel Sahid, namun Jokowi tak hadir dan diwakilkan. Kemudian, pada pukul 12.30 WIB, Jokowi seharusnya menghadiri Simposium Pendidikan di Convention Hall Smesco Tower, sebagai pembicara. Sudah banyak wartawan yang berjaga di depan kantornya di Balaikota DKI.
Sekitar pukul 12.30 WIB, Jokowi keluar dari Balaikota DKI dan sempat melayani pertanyaan para wartawan yang menunggunya. Saat wartawan bertanya kepada salah satu ajudan Jokowi mengenai agenda Jokowi, rupanya ia juga tak tahu. "Muter-muter," ujar salah seorang ajudan, Ivand, di Balaikota DKI, Kamis (29/11/2012).
Selesai memberondong pertanyaan kepada Jokowi, para wartawan pun bergegas menuju mobil operasional mereka, begitu pula dengan wartawan yang tidak memiliki kendaraan, mereka mencari-cari tumpangan. Jokowi menggunakan mobil dinasnya, Toyota Land Cruiser B 1543 SMZ dan dikawal dengan dua motor dari Dinas Perhubungan.
Awalnya, wartawan mengira Jokowi akan menghadiri undangan di Smesco. Namun, kendaraan justru melaju ke Jalan Imam Bonjol-Taman Suropati-Salemba. Tampaknya, perkiraan wartawan meleset. Saat berada di seberang Kantor Polrestro Jakarta Pusat, mobil dinas Jokowi tampak memutar balik.
Tak ingin kebobolan, mobil-mobil lain juga memacu kencang kendaraannya yang sedikit tertinggal. Motor Dishub pun tampak kebingungan, karena memang mereka pun tak tahu ke mana Jokowi akan berhenti. Kemudian mobil Jokowi berbelok kiri masuk ke dalam Jalan Salemba Tengah. Mobil rombongan Jokowi tampaknya menarik perhatian para warga sekitar.
Saat berada di pertigaan Paseban, mobil dinas Jokowi mengarah ke kiri arah Rawasari. Sepanjang jalan itu, juga sempat melewati Pasar Paseban. Namun, Jokowi tak turun di situ. Mobil dinas kembali keluar ke arah Salemba, seperti rute awal. Wartawan pun mulai bingung di dalam mobil operasional mereka. Ada yang mengira, Jokowi berputar-putar di Salemba hanya untuk melihat peninggian separator busway transjakarta setinggi 50 cm.
Peristiwa unik kembali terjadi saat mobil dinas Jokowi kembali memutar kanan saat berada di seberang Polrestro Jakarta Pusat. Wartawan kembali bertanya-tanya akan ke mana gerangan Jokowi selanjutnya. Mobil dinas Jokowi kembali merapat ke arah kiri dan membelokkan mobilnya ke Jalan Salemba Tengah, persis rute awal rombongan.
Setelah menyusuri Jalan Salemba Tengah dan melewati pertigaan Paseban, akhirnya Jokowi turun dari mobil dinasnya di depan Pasar Paseban. Sontak, wartawan pun ikut turun dan berlari-lari mendekati Jokowi.
Tinjauan dadakannya ke Pasar Paseban itu kembali mengundang perhatian warga sekitar dan pedagang di Pasar Paseban. Pedagang-pedagang itu langsung meneriakkan kata "Hidup Jokowi" dan mengikuti Jokowi menyusuri gang-gang kecil di dalam Pasar Paseban, Jakarta Pusat.http://megapolitan.kompas.com/read/2012/11/29/14153572/Mirip.Adegan.Film.Ikuti.Jokowi.Sidak.Pasar.Paseban?utm_source=WP&utm_medium=Ktpidx&utm_campaign=100%20Hari%20Jokowi-Basuki
Thursday, November 22, 2012
Jokowi Sidak ke Rumah Sakit Koja
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara. Dalam tinjauannya itu, Jokowi menyusuri lorong rumah sakit dan langsung disambut antusias oleh pasien dan petugas RSUD Koja. Setibanya di RSUD Koja, seperti biasa, Jokowi langsung dikerubuti warga dan pasien yang tengah berobat di sana. Saking padatnya kerumunan warga, ajudan Jokowi pun kewalahan mengamankan Jokowi.
Tidak hanya warga, tetapi media, pasien, dan petugas rumah sakit pun berebut untuk mendekati Jokowi. Bahkan, tidak sedikit pula warga yang jatuh karena berdorong-dorongan. Situasi seperti ini memang sudah biasa terjadi apabila Jokowi melaksanakan blusukan. Setelah itu, Jokowi duduk di ruang tunggu yang berada di dekat loket administrasi. Setelah duduk, dia bertanya pada beberapa pasien yang ada di sana terkait pelayanan RSUD Koja. Sebagian besar pasien menjawab pelayanannya baik.
Berikutnya, ada seorang bapak tua yang mendekati Jokowi dengan membawa surat rujukan dari puskesmas agar dapat berobat gratis dengan menggunakan Kartu Jakarta Sehat. "Pak, surat rujukan dari puskesmas dibilang tidak asli. Tolong ya, Pak, diurus agar anak saya dapat pelayanan kesehatan gratis," kata Achmad di RSUD Koja, Jakarta Utara, Kamis (22/11/2012). Jokowi langsung menuliskan kata "harus dilayani" di surat rujukan tersebut. Aksi Jokowi itu langsung mendapat sorakan meriah dari warga dan pasien. Achmad mengatakan, anaknya mengidap penyakit jantung, tetapi belum mendapatkan kamar karena pihak rumah sakit mengatakan surat rujukan puskesmasnya itu tidak asli.
"Mudah-mudahan setelah mendapat kemudahan dari Pak Jokowi, urusan administrasi anak saya dapat dipercepat pihak rumah sakit," kata Achmad. Setelah itu, Jokowi menuju loket pengambilan obat. Ada seorang ibu bernama Sariah, warga Rawa Badak, yang mengeluhkan lamanya pelayanan di RSUD Koja. "Saya sudah mengantre dari jam 8 pagi, Pak. Sampai jam segini kok belum dipanggil-panggil?" ujar Sariah. Setelah itu, Jokowi meminta kertas antrean Sariah dengan nomor 286 dan kembali menuliskan "harus dilayani" dan menandatanganinya, kemudian Jokowi memberikan kertas antrean itu kepada petugas loket.
Jokowi mampir sebentar masuk ke dalam loket pengambilan obat dan menemui para petugas. Tidak hanya mendengar keluhan dari para pasien, Jokowi juga mendengar keluhan dari para petugas loket pengambilan obat. Para petugas loket mengeluhkan seringnya warga yang galak kepada petugas. "Mereka suka mengancam kita mau diadukan ke Pak Jokowi biar dipecat, Pak," kata seorang petugas loket. Mendengar keluhan itu, Jokowi pun menerangkan kepada pasien untuk juga dapat memahami kerja petugas dengan melayani pasien yang tidak sedikit. "Ibu-ibu, Bapak-bapak, harus sabar ya. Pokoknya buat petugas yang penting kerja memberikan pelayanan terbaik," ujar Jokowi.
Seusai Sidak, Jokowi Akan Panggil Direksi RSUD DKI
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo rencananya akan memanggil seluruh direksi Rumah Sakit Umum Daerah DKI seusai dia melakukan inspeksi mendadak ke RSUD Koja, Jakarta Utara. Pemanggilan direksi RSUD se-DKI itu dimaksudkan Jokowi agar direksi dan pimpinan manajemen RSUD untuk lebih sering turun ke bawah melakukan pemantauan dan juga mengontrol kinerja para staf rumah sakit.
"Dari hasil kunjungan saya tadi di RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Koja, saya melihat pelayanannya sudah baik. Namun, ada beberapa pasien yang mengaku masih mendapat pelayanan yang kurang dari RS. Itu semua yang harus diperhatikan," kata Jokowi di Rumah Makan Dapoer Sunda, Jakarta, Kamis (22/11/2012).
Dengan melihat beberapa kekurangan tersebut, Jokowi merencanakan untuk memanggil seluruh direksi dan manajemen RSUD di DKI Jakarta. "Direksi akan saya kumpulkan. Mereka akan saya instruksikan untuk mengecek langsung anak buahnya karena memang tugas manajemen memang seperti itu, mengontrol dan memantau kinerja anak buahnya di lapangan," ujarnya.
Jokowi mengaku senang melihat antusiasme warga yang sangat tinggi saat ia melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke RSUD Koja. Dari hasil tinjauannya itu, walaupun banyak warga yang mengeluh kepadanya terkait pelayanan yang lama dan kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan gratis, sebagian besar pasien mengatakan pelayanan rumah sakit sudah bagus dan bebas pungutan liar (pungli).
Seperti diberitakan sebelumnya, Jokowi melakukan sidak ke RSUD Koja. Di sana, ia mempermudah pelayanan bagi beberapa pasien. Ada yang mengeluhkan lamanya pelayanan obat dan ada juga yang mengeluhkan susahnya mendapat pelayanan kesehatan gratis. Namun, setelah Jokowi memberikan tanda tangan dan menuliskan kata "harus dilayani", kemudian pasien-pasien tersebut langsung dapat dilayani oleh pihak rumah sakit.
Tidak hanya warga, tetapi media, pasien, dan petugas rumah sakit pun berebut untuk mendekati Jokowi. Bahkan, tidak sedikit pula warga yang jatuh karena berdorong-dorongan. Situasi seperti ini memang sudah biasa terjadi apabila Jokowi melaksanakan blusukan. Setelah itu, Jokowi duduk di ruang tunggu yang berada di dekat loket administrasi. Setelah duduk, dia bertanya pada beberapa pasien yang ada di sana terkait pelayanan RSUD Koja. Sebagian besar pasien menjawab pelayanannya baik.
Berikutnya, ada seorang bapak tua yang mendekati Jokowi dengan membawa surat rujukan dari puskesmas agar dapat berobat gratis dengan menggunakan Kartu Jakarta Sehat. "Pak, surat rujukan dari puskesmas dibilang tidak asli. Tolong ya, Pak, diurus agar anak saya dapat pelayanan kesehatan gratis," kata Achmad di RSUD Koja, Jakarta Utara, Kamis (22/11/2012). Jokowi langsung menuliskan kata "harus dilayani" di surat rujukan tersebut. Aksi Jokowi itu langsung mendapat sorakan meriah dari warga dan pasien. Achmad mengatakan, anaknya mengidap penyakit jantung, tetapi belum mendapatkan kamar karena pihak rumah sakit mengatakan surat rujukan puskesmasnya itu tidak asli.
"Mudah-mudahan setelah mendapat kemudahan dari Pak Jokowi, urusan administrasi anak saya dapat dipercepat pihak rumah sakit," kata Achmad. Setelah itu, Jokowi menuju loket pengambilan obat. Ada seorang ibu bernama Sariah, warga Rawa Badak, yang mengeluhkan lamanya pelayanan di RSUD Koja. "Saya sudah mengantre dari jam 8 pagi, Pak. Sampai jam segini kok belum dipanggil-panggil?" ujar Sariah. Setelah itu, Jokowi meminta kertas antrean Sariah dengan nomor 286 dan kembali menuliskan "harus dilayani" dan menandatanganinya, kemudian Jokowi memberikan kertas antrean itu kepada petugas loket.
Jokowi mampir sebentar masuk ke dalam loket pengambilan obat dan menemui para petugas. Tidak hanya mendengar keluhan dari para pasien, Jokowi juga mendengar keluhan dari para petugas loket pengambilan obat. Para petugas loket mengeluhkan seringnya warga yang galak kepada petugas. "Mereka suka mengancam kita mau diadukan ke Pak Jokowi biar dipecat, Pak," kata seorang petugas loket. Mendengar keluhan itu, Jokowi pun menerangkan kepada pasien untuk juga dapat memahami kerja petugas dengan melayani pasien yang tidak sedikit. "Ibu-ibu, Bapak-bapak, harus sabar ya. Pokoknya buat petugas yang penting kerja memberikan pelayanan terbaik," ujar Jokowi.
Seusai Sidak, Jokowi Akan Panggil Direksi RSUD DKI
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo rencananya akan memanggil seluruh direksi Rumah Sakit Umum Daerah DKI seusai dia melakukan inspeksi mendadak ke RSUD Koja, Jakarta Utara. Pemanggilan direksi RSUD se-DKI itu dimaksudkan Jokowi agar direksi dan pimpinan manajemen RSUD untuk lebih sering turun ke bawah melakukan pemantauan dan juga mengontrol kinerja para staf rumah sakit.
"Dari hasil kunjungan saya tadi di RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Koja, saya melihat pelayanannya sudah baik. Namun, ada beberapa pasien yang mengaku masih mendapat pelayanan yang kurang dari RS. Itu semua yang harus diperhatikan," kata Jokowi di Rumah Makan Dapoer Sunda, Jakarta, Kamis (22/11/2012).
Dengan melihat beberapa kekurangan tersebut, Jokowi merencanakan untuk memanggil seluruh direksi dan manajemen RSUD di DKI Jakarta. "Direksi akan saya kumpulkan. Mereka akan saya instruksikan untuk mengecek langsung anak buahnya karena memang tugas manajemen memang seperti itu, mengontrol dan memantau kinerja anak buahnya di lapangan," ujarnya.
Jokowi mengaku senang melihat antusiasme warga yang sangat tinggi saat ia melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke RSUD Koja. Dari hasil tinjauannya itu, walaupun banyak warga yang mengeluh kepadanya terkait pelayanan yang lama dan kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan gratis, sebagian besar pasien mengatakan pelayanan rumah sakit sudah bagus dan bebas pungutan liar (pungli).
Seperti diberitakan sebelumnya, Jokowi melakukan sidak ke RSUD Koja. Di sana, ia mempermudah pelayanan bagi beberapa pasien. Ada yang mengeluhkan lamanya pelayanan obat dan ada juga yang mengeluhkan susahnya mendapat pelayanan kesehatan gratis. Namun, setelah Jokowi memberikan tanda tangan dan menuliskan kata "harus dilayani", kemudian pasien-pasien tersebut langsung dapat dilayani oleh pihak rumah sakit.
Friday, October 26, 2012
Jowoki Tetap Sidak di Hari Libur
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengingatkan akan terus memantau hasil dari inspeksi mendadak (sidak) ke kantor kelurahan dan kecamatan. Bahkan, dia bisa tiba-tiba datang kapan saja, semaunya. "Setiap hari, nanti saya akan datang ke tempat pelayanan dan jangan kaget! Saya bisa datang pagi dan bisa datang sore-sore pas sudah mau tutup jam empat (sore)," kata Jokowi di Balaikota DKI, Jakarta, Kamis (25/10/2012).
Selanjutnya, Jokowi melemparkan candaannya dengan mengatakan bahwa ia akan datang hanya untuk sekadar bermain, tidak untuk marah-marah kepada para perangkat daerah. "Saya datang pun enggak mau marah-marah kok, hanya mau dolanan (main) saja, tetapi kalau saya lihat ada yang enggak beres, ya saya catat. Seperti saat kemarin, enggak ada yang saya catat. Saya ini berpikirnya ke depan," kata Jokowi sambil tertawa. Jokowi mengingatkan agar birokrasi di bawahnya untuk selalu melayani masyarakat. Menurutnya, masyarakat harus selalu dapat dilayani bak raja dan birokratnya adalah pelayan warga. "Kita ini pelayannya masyarakat. Kayak konsumen yang datang ke kita, layaknya raja," kata Jokowi.
Meskipun demikian, ia memuji sumber daya manusia (SDM) yang ada di Jakarta. Hanya, pola pelayanan yang harus tetap diubah. "Yang sederhana saja, tetapi segera dijalankan. Saya yakin dengan SDM dan resource yang ada, semuanya dibenahi, public service yah harus kayak gitu," ujarnya. Selain itu, ia juga ingin membenahi semua infrastruktur dan fasilitas di kantor kelurahan, kecamatan, dan wali kota. Bahkan, saat pemaparannya, Jokowi ingin mengubah kantor instansi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menjadi seperti bank, segala aksesnya terbuka dan tidak ada ruang tertutup.
Meskipun Sabtu merupakan hari libur bagi PNS, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tetap menggunakan waktu libur tersebut untuk melakukan tugas-tugasnya sebagai seorang Gubernur. Sejak pagi tadi, pria yang akrab disapa Jokowi itu kembali berkeliling Jakarta, menuju tempat-tempat yang menurutnya perlu mendapat perhatian khusus.
Saat melakukan sidak, seperti biasa Jokowi memilih mengendarai Kijang Innovanya diikuti dua sepeda motor pengawal dari Dinas Perhubungan. Jokowi beserta istrinya, Iriana, meninjau Kali Poncol, Kecamatan Mampang, Kelurahan Kuningan Barat, Jakarta Selatan. Inspeksi mendadak ini sontak menjadi perhatian warga.
"Kami juga kaget kok pas Pak Jokowi datang, tadi dia tidak banyak ngomong. Cuma datang lalu memerhatikan kali, setelah itu ke kantor lurah, terus pulang," ujar Nurdin, warga yang tinggal di tepi Kali Poncol. Saat sidak, Jokowi merasa khawatir dengan kondisi perumahan di pinggir kali itu. "Rencananya rumah yang tidak layak huni di sekitar sini, akan dikeruk," katanya tanpa penjelasan lebih lanjut.
Jokowi hanya beberapa menit meninjau permukiman kumuh itu lalu pergi lagi. Dari Poncol, Jokowi langsung menuju Kantor Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan di Lebak Bulus. Lagi-lagi, kedatangan Jokowi sontak mengagetkan para petugas pemadam kebakaran. Jokowi langsung menuju ke parkiran mobil kebakaran dan meminta petugas untuk menghidupkan mesin mobil pemadam kebakaran tersebut.
"Saya lihat siap, alatnya siap, personalnya siap. Yah, yang ini baik lah, saya apresiasi. Jakarta kan sering kebakaran, kalau tidak dikontrol bahaya. Tapi yang di sini saya berikan apresiasi," kata Jokowi.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (26/10/2012) malam. Kedatangan orang nomor satu DKI Jakarta itu bertujuan mengecek berbagai kesiapan hunian di Rusun Marunda. Sempat terjadi percakapan antara Gubernur yang ditemani rombongan dan seorang pria bernama Otong.
"Ini lampunya kalau malam terang benderang?" tanya Jokowi.
"Iya Pak," jawab Otong.
"Terus kalau ngecat sudah mulai ya? Panel listrik, taman sudah mulai ditanam?" tanya Jokowi lagi.
"Sudah mulai, Pak. Kalau taman sudah ditanami pohon mangganya, Pak," kata Otong menjelaskan.
Sambil berjalan dan mengecek lagi, Jokowi kemudian bertanya.
"Kenapa yang lain belum ditempati?" tanya Jokowi.
"Ini masih ada beberapa proses perbaikan, Pak, ada proses pengecatan," jawab Otong.
Tak lama berselang, Jokowi yang meninjau taman di sekitar depan Blok Hiu Rusun Marunda bergeser menuju Cluster B yang menurut informasi sudah siap huni. Pada blok tersebut, seorang pria yang mengaku bernama Titan kemudian menjelaskan letak 3 blok di Cluster B yang sudah siap dihuni. "Ini sudah siap ditempati Pak, ini lagi proses nempati. Ada tiga blok yang sudah bisa dihuni. Ini Blok 7, Blok 8, dan Blok 9 sudah dipasang meteran air, (kalau) listrik tinggal meng-connect, Pak," kata Titan kepada Jokowi.
Jokowi pun bertanya mengenai pengecatan di rusun sekitar Blok Hiu yang dikunjungi sebelumnya. "Itu yang tadi dicatnya kapan?" tanya Jokowi. "Yang tadi Bapak turun dari mobil itu hari Senin (besok)," jawab Titan. Sementara itu, dari pantauan Kompas.com, rombongan sempat berkeliling dan meninjau beberapa titik. Kunjungan Jokowi yang datang pada malam hari itu berbeda dengan sebelumnya yang menyedot perhatian warga. Hanya tampak beberapa warga rusun mengikuti Jokowi berkeliling.
Meskipun Idul Adha, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dijadwalkan akan shalat Idul Adha di Masjid Istiqlal bersama dengan Presiden SBY. Sementara Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan tetap bekerja di Balaikota."Saya besok mesti stand by di sini. Nanti ada rapat-rapat bertemu teman-teman politik," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (25/10/2012) malam.
Terkait jadwal Jokowi besok, Basuki juga belum mengetahui secara pasti, apakah akan shalat Id di Masjid Istiqlal atau di Balaikota. Dia malah bingung jika Jokowi tidak shalat di Balaikota, lalu siapa yang akan membagikan daging kurban. "Saya belum tahu kalau Pak Jokowi mau shalat di Istiqlal atau di sini. Nanti kalau Jokowi ditahan di Istiqlal, siapa yang bagi sapi di sini," kata Basuki.
Pria yang akrab disapa Ahok itu pun menceritakan, saat ia menjabat sebagai Bupati Belitung Timur, dia langsung menyerahkan kurban kepada penerima kurban. "Kalau dulu saya di Belitung, saya langsung serahkan ke orangnya," katanya.
Selama ini, Gubernur DKI biasanya melaksanakan shalat Id di di Balaikota DKI. Setelah melaksanakan shalat Id, biasanya Gubernur akan melepas petugas pemeriksa hewan dari Dinas Kelautan dan Pertanian DKI. Petugas itu akan melihat tempat penyembelihan hewan kurban apakah bersih atau tidak. Cara menyembelih dan daging kurbannya pun tetap diperhatikan.
Selanjutnya, Jokowi melemparkan candaannya dengan mengatakan bahwa ia akan datang hanya untuk sekadar bermain, tidak untuk marah-marah kepada para perangkat daerah. "Saya datang pun enggak mau marah-marah kok, hanya mau dolanan (main) saja, tetapi kalau saya lihat ada yang enggak beres, ya saya catat. Seperti saat kemarin, enggak ada yang saya catat. Saya ini berpikirnya ke depan," kata Jokowi sambil tertawa. Jokowi mengingatkan agar birokrasi di bawahnya untuk selalu melayani masyarakat. Menurutnya, masyarakat harus selalu dapat dilayani bak raja dan birokratnya adalah pelayan warga. "Kita ini pelayannya masyarakat. Kayak konsumen yang datang ke kita, layaknya raja," kata Jokowi.
Meskipun demikian, ia memuji sumber daya manusia (SDM) yang ada di Jakarta. Hanya, pola pelayanan yang harus tetap diubah. "Yang sederhana saja, tetapi segera dijalankan. Saya yakin dengan SDM dan resource yang ada, semuanya dibenahi, public service yah harus kayak gitu," ujarnya. Selain itu, ia juga ingin membenahi semua infrastruktur dan fasilitas di kantor kelurahan, kecamatan, dan wali kota. Bahkan, saat pemaparannya, Jokowi ingin mengubah kantor instansi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menjadi seperti bank, segala aksesnya terbuka dan tidak ada ruang tertutup.
Meskipun Sabtu merupakan hari libur bagi PNS, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tetap menggunakan waktu libur tersebut untuk melakukan tugas-tugasnya sebagai seorang Gubernur. Sejak pagi tadi, pria yang akrab disapa Jokowi itu kembali berkeliling Jakarta, menuju tempat-tempat yang menurutnya perlu mendapat perhatian khusus.
Saat melakukan sidak, seperti biasa Jokowi memilih mengendarai Kijang Innovanya diikuti dua sepeda motor pengawal dari Dinas Perhubungan. Jokowi beserta istrinya, Iriana, meninjau Kali Poncol, Kecamatan Mampang, Kelurahan Kuningan Barat, Jakarta Selatan. Inspeksi mendadak ini sontak menjadi perhatian warga.
"Kami juga kaget kok pas Pak Jokowi datang, tadi dia tidak banyak ngomong. Cuma datang lalu memerhatikan kali, setelah itu ke kantor lurah, terus pulang," ujar Nurdin, warga yang tinggal di tepi Kali Poncol. Saat sidak, Jokowi merasa khawatir dengan kondisi perumahan di pinggir kali itu. "Rencananya rumah yang tidak layak huni di sekitar sini, akan dikeruk," katanya tanpa penjelasan lebih lanjut.
Jokowi hanya beberapa menit meninjau permukiman kumuh itu lalu pergi lagi. Dari Poncol, Jokowi langsung menuju Kantor Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan di Lebak Bulus. Lagi-lagi, kedatangan Jokowi sontak mengagetkan para petugas pemadam kebakaran. Jokowi langsung menuju ke parkiran mobil kebakaran dan meminta petugas untuk menghidupkan mesin mobil pemadam kebakaran tersebut.
"Saya lihat siap, alatnya siap, personalnya siap. Yah, yang ini baik lah, saya apresiasi. Jakarta kan sering kebakaran, kalau tidak dikontrol bahaya. Tapi yang di sini saya berikan apresiasi," kata Jokowi.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (26/10/2012) malam. Kedatangan orang nomor satu DKI Jakarta itu bertujuan mengecek berbagai kesiapan hunian di Rusun Marunda. Sempat terjadi percakapan antara Gubernur yang ditemani rombongan dan seorang pria bernama Otong.
"Ini lampunya kalau malam terang benderang?" tanya Jokowi.
"Iya Pak," jawab Otong.
"Terus kalau ngecat sudah mulai ya? Panel listrik, taman sudah mulai ditanam?" tanya Jokowi lagi.
"Sudah mulai, Pak. Kalau taman sudah ditanami pohon mangganya, Pak," kata Otong menjelaskan.
Sambil berjalan dan mengecek lagi, Jokowi kemudian bertanya.
"Kenapa yang lain belum ditempati?" tanya Jokowi.
"Ini masih ada beberapa proses perbaikan, Pak, ada proses pengecatan," jawab Otong.
Tak lama berselang, Jokowi yang meninjau taman di sekitar depan Blok Hiu Rusun Marunda bergeser menuju Cluster B yang menurut informasi sudah siap huni. Pada blok tersebut, seorang pria yang mengaku bernama Titan kemudian menjelaskan letak 3 blok di Cluster B yang sudah siap dihuni. "Ini sudah siap ditempati Pak, ini lagi proses nempati. Ada tiga blok yang sudah bisa dihuni. Ini Blok 7, Blok 8, dan Blok 9 sudah dipasang meteran air, (kalau) listrik tinggal meng-connect, Pak," kata Titan kepada Jokowi.
Jokowi pun bertanya mengenai pengecatan di rusun sekitar Blok Hiu yang dikunjungi sebelumnya. "Itu yang tadi dicatnya kapan?" tanya Jokowi. "Yang tadi Bapak turun dari mobil itu hari Senin (besok)," jawab Titan. Sementara itu, dari pantauan Kompas.com, rombongan sempat berkeliling dan meninjau beberapa titik. Kunjungan Jokowi yang datang pada malam hari itu berbeda dengan sebelumnya yang menyedot perhatian warga. Hanya tampak beberapa warga rusun mengikuti Jokowi berkeliling.
Meskipun Idul Adha, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dijadwalkan akan shalat Idul Adha di Masjid Istiqlal bersama dengan Presiden SBY. Sementara Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan tetap bekerja di Balaikota."Saya besok mesti stand by di sini. Nanti ada rapat-rapat bertemu teman-teman politik," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (25/10/2012) malam.
Terkait jadwal Jokowi besok, Basuki juga belum mengetahui secara pasti, apakah akan shalat Id di Masjid Istiqlal atau di Balaikota. Dia malah bingung jika Jokowi tidak shalat di Balaikota, lalu siapa yang akan membagikan daging kurban. "Saya belum tahu kalau Pak Jokowi mau shalat di Istiqlal atau di sini. Nanti kalau Jokowi ditahan di Istiqlal, siapa yang bagi sapi di sini," kata Basuki.
Pria yang akrab disapa Ahok itu pun menceritakan, saat ia menjabat sebagai Bupati Belitung Timur, dia langsung menyerahkan kurban kepada penerima kurban. "Kalau dulu saya di Belitung, saya langsung serahkan ke orangnya," katanya.
Selama ini, Gubernur DKI biasanya melaksanakan shalat Id di di Balaikota DKI. Setelah melaksanakan shalat Id, biasanya Gubernur akan melepas petugas pemeriksa hewan dari Dinas Kelautan dan Pertanian DKI. Petugas itu akan melihat tempat penyembelihan hewan kurban apakah bersih atau tidak. Cara menyembelih dan daging kurbannya pun tetap diperhatikan.
Tuesday, October 23, 2012
Jokowi Sidak, Lurah dan Camat Lenyap
Pagi ini, Selasa (23/10/2012), Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dua kelurahan dan satu kecamatan. Dalam sidaknya itu, Jokowi tidak menemukan keberadaan lurah dan camatnya. Jokowi menggunakan jas hitam, kemeja berwarna putih, dan dasi berwarna merah marun. Jokowi sidak ke Kelurahan Senen, Kelurahan Cempaka Putih Timur, dan Kecamatan Cempaka Putih. Dari ketiga instansi pemerintah itu, pimpinan mereka tidak ada di tempat, hanya ada pegawai dan staf.
Saat Jokowi sidak ke Kelurahan Senen, semua ruangannya masih dikunci. Lalu, Jokowi menanyakan keberadaan lurah tersebut. "Ini lurahnya ke mana?" tanya Jokowi di Kelurahan Senen, Jakarta Pusat, Selasa. Staf kelurahan itu menjawab, lurahnya sedang ke wilayah. Tetapi, saat Jokowi memeriksanya, semua ruangan dari lantai dua sampai bawah masih dalam keadaan terkunci. Kunjungan Jokowi ke Kelurahan Senen itu hanya sekitar dua sampai tiga menit.
Setelah melakukan inspeksi mendadak ke kantor Kelurahan Senen, Jakarta Pusat, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo juga melakukan sidak di kantor Kelurahan Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat. Di kedua kantor kelurahan itu, Jokowi tak bertemu dengan masing-masing lurah. Karena tak bertemu sang lurah, Jokowi menanyakan keberadaan mereka. Staf kelurahan di kantor tak dapat menjawab secara pasti dan hanya mengatakan lurah sedang tidak berada di tempat. "Lagi keluar, Pak," kata seorang staf Kelurahan Cempaka Putih Timur, Selasa (23/10/2012).
Sidak Jokowi ke Kelurahan Cempaka Putih Timur itu hanya berlangsung sekitar dua menit. Selanjutnya, Jokowi melanjutkan kunjungannya ke kantor Kecamatan Cempaka Putih. Setali tiga uang, di sana ia juga tak bertemu Camat Cempaka Putih. Alhasil, Jokowi pun hanya mampir sekitar lima menit. Di kantor itu, Jokowi sempat berperan sebagai warga dan bertanya mengenai permasalahan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). "Ini berkasnya mana, terus bayarnya berapa?" tanya Jokowi.
Setelah itu, Jokowi menuju tempat pelayanan KTP. Di tempat tersebut tertera simbol "Buka", tetapi Jokowi menemukan loketnya masih tertutup. "Ini tulisannya 'Buka', tetapi loketnya tutup. Enggak benar ini," kata Jokowi. Setelah berkunjung ke tiga tempat itu, Kelurahan Cempaka Putih Timur dan Kecamatan Cempaka Putih. Setelah itu, Jokowi dijadwalkan kembali ke Balaikota DKI Jakarta untuk menerima kunjungan kerja Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.
Lurah Senen, Anwar Maolana, menolak dituding mangkir atau lalai menjalankan tugasnya. Dia berkilah, dirinya sedang mengantar istri ke kantor wali kota dalam rangka menghadiri acara PKK yang dipimpin oleh Ketua PKK DKI Jakarta, Iriana Jokowi, yang tak lain adalah istri dari Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi). "Saya ngantar istri ke wali kota. Ada acara dengan PKK dengan gubernur," kata Anwar saat ditemui di ruang kerjanya, Kelurahan Senen, Jakarta Pusat, Selasa (23/10/2012) siang. Dia menjelaskan, sebelumnya tak ada informasi mengenai kunjungan Jokowi ke kantornya. Dia pun langsung balik arah meninggalkan kantor wali kota untuk kembali ke kantornya dengan maksud menerima kedatangan Jokowi. Akan tetapi, usahanya tak membuahkan hasil. Pasalnya, kehadiran mantan Wali Kota Solo itu di Kelurahan Senen hanya berlangsung singkat. Anwar mendapati Jokowi telah meninggalkan Kelurahan Senen beberapa menit sebelum dirinya tiba di lokasi. "Saya balik ke kantor, tetapi Pak Gubernur sudah nggak ada. Tadi pagi, di sini, ada tujuh pegawai yang bertemu Pak Gubernur, termasuk petugas KTP," ujarnya.
Lurah Cempaka Putih Timur Ety Usmiati, yang pagi tadi kantornya ikut menjadi lokasi sidak Jokowi, menjelaskan, ia telah datang ke kantornya sebelum pukul 07.00 WIB, atau beberapa saat sebelum Jokowi tiba di Kelurahan Cempaka Putih Timur. Saat tiba di kantornya, Ety menyempatkan diri untuk mengisi daftar hadir menggunakan lima jari, sebuah sistem pencatat kehadiran yang sulit untuk dimanipulasi. Setelah itu, ia bergegas melakukan monitor wilayah ke sejumlah tempat yang menjadi tanggung jawabnya. "Saat Pak Gubernur datang, saya udah keluar untuk monitor wilayah. Ada bukti absen yang saya lakukan sebelum pukul 07.00 WIB," kata Ety. Sebelum beranjak untuk melakukan monitor wilayah, Ety mengaku sempat melayani beberapa warga yang berkas KTP-nya perlu ditandatangani. Tak berselang lama, ia memang meninggalkan kantor untuk menjalankan tugasnya yang lain. "Lurah kan enggak setiap saat ada di kantor. Pagi tadi saya melayani warga untuk tanda tangan KTP, dan setelah itu saya ke wilayah untuk monitoring rutin," tandasnya.
Saat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berkunjung ke Kecamatan Cempaka Putih, Selasa (23/10/2012) pagi, Camat Asril Rizal tidak ada di tempat. Saat itu, dia sedang menghadiri lomba PKK di gedung Wali Kota Jakarta Pusat, yang juga dihadiri istri Jokowi, Iriana. "Saya enggak ada di kantor saat Pak Gubernur sidak karena ingin menghadiri lomba PKK di wali kota," kata Asril, saat ditemui Kompas.com seusai melakukan rapat koordinasi di Kelurahan Cempaka Putih Timur, Selasa siang. Asril mengaku sudah tiba di kantornya pukul 06.15 WIB. Setelah menemui beberapa pegawainya, ia langsung mengisi absen "lima jari" yang tercatat pukul 06.47 WIB. Ia pun sempat menemui wakilnya, Poppy Purnama, dan melakukan koordinasi rutin. Setelah itu, sekitar pukul 07.50 WIB, ia bergegas meninggalkan kantor bersama tim penggerak PKK kecamatan. Tak lama berselang, saat rombongan baru melintas di sekitar Atrium Senen, ia menerima kabar bahwa Jokowi melakukan sidak ke Kelurahan Cempaka Putih Timur.
Tak menunggu lama, ia pun langsung turun dari mobil dan menumpang tukang ojek menuju kantor kelurahan tersebut. Saat tiba di lokasi, Jokowi sudah bergeser ke kantor Kecamatan Cempaka Putih. Dari situ, Asril kembali menumpang sebuah ojek menuju kantornya. Meski sempat bertemu dengan Jokowi, situasinya sudah tak bersahabat. Saat itu, Jokowi sudah berada di dalam mobil untuk meninggalkan kantor Kecamatan Cempaka Putih. "Padahal, sejak pagi, saya sudah di kantor, kan ada bukti absennya, tetapi memang saya keluar untuk menghadiri undangan Pak Wali Kota," ungkapnya. Asril mengatakan, undangan Wali Kota Jakarta Pusat berlaku untuk seluruh Camat di wilayah Jakarta Pusat. Instruksi itu langsung diberikan oleh Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah pada Senin (22/10/2012) sore. Selama kira-kira 20 menit berada di Kecamatan Cempaka Putih, Jokowi didampingi Poppy Purnama. Jokowi sempat menilik tempat di mana surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) diproses, menemui Kepala Seksi Tata Ruang, dan juga ke Kepala Seksi Kependudukan yang mengelola warga pendatang baru. "Selama sidak di sini, Pak Gubernur didampingi oleh wakil camat. Saya sempat bertemu Pak Gubernur, tetapi beliau sudah di atas mobil," tuturnya.
Saat Jokowi sidak ke Kelurahan Senen, semua ruangannya masih dikunci. Lalu, Jokowi menanyakan keberadaan lurah tersebut. "Ini lurahnya ke mana?" tanya Jokowi di Kelurahan Senen, Jakarta Pusat, Selasa. Staf kelurahan itu menjawab, lurahnya sedang ke wilayah. Tetapi, saat Jokowi memeriksanya, semua ruangan dari lantai dua sampai bawah masih dalam keadaan terkunci. Kunjungan Jokowi ke Kelurahan Senen itu hanya sekitar dua sampai tiga menit.
Setelah melakukan inspeksi mendadak ke kantor Kelurahan Senen, Jakarta Pusat, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo juga melakukan sidak di kantor Kelurahan Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat. Di kedua kantor kelurahan itu, Jokowi tak bertemu dengan masing-masing lurah. Karena tak bertemu sang lurah, Jokowi menanyakan keberadaan mereka. Staf kelurahan di kantor tak dapat menjawab secara pasti dan hanya mengatakan lurah sedang tidak berada di tempat. "Lagi keluar, Pak," kata seorang staf Kelurahan Cempaka Putih Timur, Selasa (23/10/2012).
Sidak Jokowi ke Kelurahan Cempaka Putih Timur itu hanya berlangsung sekitar dua menit. Selanjutnya, Jokowi melanjutkan kunjungannya ke kantor Kecamatan Cempaka Putih. Setali tiga uang, di sana ia juga tak bertemu Camat Cempaka Putih. Alhasil, Jokowi pun hanya mampir sekitar lima menit. Di kantor itu, Jokowi sempat berperan sebagai warga dan bertanya mengenai permasalahan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). "Ini berkasnya mana, terus bayarnya berapa?" tanya Jokowi.
Setelah itu, Jokowi menuju tempat pelayanan KTP. Di tempat tersebut tertera simbol "Buka", tetapi Jokowi menemukan loketnya masih tertutup. "Ini tulisannya 'Buka', tetapi loketnya tutup. Enggak benar ini," kata Jokowi. Setelah berkunjung ke tiga tempat itu, Kelurahan Cempaka Putih Timur dan Kecamatan Cempaka Putih. Setelah itu, Jokowi dijadwalkan kembali ke Balaikota DKI Jakarta untuk menerima kunjungan kerja Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.
Lurah Senen, Anwar Maolana, menolak dituding mangkir atau lalai menjalankan tugasnya. Dia berkilah, dirinya sedang mengantar istri ke kantor wali kota dalam rangka menghadiri acara PKK yang dipimpin oleh Ketua PKK DKI Jakarta, Iriana Jokowi, yang tak lain adalah istri dari Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi). "Saya ngantar istri ke wali kota. Ada acara dengan PKK dengan gubernur," kata Anwar saat ditemui di ruang kerjanya, Kelurahan Senen, Jakarta Pusat, Selasa (23/10/2012) siang. Dia menjelaskan, sebelumnya tak ada informasi mengenai kunjungan Jokowi ke kantornya. Dia pun langsung balik arah meninggalkan kantor wali kota untuk kembali ke kantornya dengan maksud menerima kedatangan Jokowi. Akan tetapi, usahanya tak membuahkan hasil. Pasalnya, kehadiran mantan Wali Kota Solo itu di Kelurahan Senen hanya berlangsung singkat. Anwar mendapati Jokowi telah meninggalkan Kelurahan Senen beberapa menit sebelum dirinya tiba di lokasi. "Saya balik ke kantor, tetapi Pak Gubernur sudah nggak ada. Tadi pagi, di sini, ada tujuh pegawai yang bertemu Pak Gubernur, termasuk petugas KTP," ujarnya.
Lurah Cempaka Putih Timur Ety Usmiati, yang pagi tadi kantornya ikut menjadi lokasi sidak Jokowi, menjelaskan, ia telah datang ke kantornya sebelum pukul 07.00 WIB, atau beberapa saat sebelum Jokowi tiba di Kelurahan Cempaka Putih Timur. Saat tiba di kantornya, Ety menyempatkan diri untuk mengisi daftar hadir menggunakan lima jari, sebuah sistem pencatat kehadiran yang sulit untuk dimanipulasi. Setelah itu, ia bergegas melakukan monitor wilayah ke sejumlah tempat yang menjadi tanggung jawabnya. "Saat Pak Gubernur datang, saya udah keluar untuk monitor wilayah. Ada bukti absen yang saya lakukan sebelum pukul 07.00 WIB," kata Ety. Sebelum beranjak untuk melakukan monitor wilayah, Ety mengaku sempat melayani beberapa warga yang berkas KTP-nya perlu ditandatangani. Tak berselang lama, ia memang meninggalkan kantor untuk menjalankan tugasnya yang lain. "Lurah kan enggak setiap saat ada di kantor. Pagi tadi saya melayani warga untuk tanda tangan KTP, dan setelah itu saya ke wilayah untuk monitoring rutin," tandasnya.
Saat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berkunjung ke Kecamatan Cempaka Putih, Selasa (23/10/2012) pagi, Camat Asril Rizal tidak ada di tempat. Saat itu, dia sedang menghadiri lomba PKK di gedung Wali Kota Jakarta Pusat, yang juga dihadiri istri Jokowi, Iriana. "Saya enggak ada di kantor saat Pak Gubernur sidak karena ingin menghadiri lomba PKK di wali kota," kata Asril, saat ditemui Kompas.com seusai melakukan rapat koordinasi di Kelurahan Cempaka Putih Timur, Selasa siang. Asril mengaku sudah tiba di kantornya pukul 06.15 WIB. Setelah menemui beberapa pegawainya, ia langsung mengisi absen "lima jari" yang tercatat pukul 06.47 WIB. Ia pun sempat menemui wakilnya, Poppy Purnama, dan melakukan koordinasi rutin. Setelah itu, sekitar pukul 07.50 WIB, ia bergegas meninggalkan kantor bersama tim penggerak PKK kecamatan. Tak lama berselang, saat rombongan baru melintas di sekitar Atrium Senen, ia menerima kabar bahwa Jokowi melakukan sidak ke Kelurahan Cempaka Putih Timur.
Tak menunggu lama, ia pun langsung turun dari mobil dan menumpang tukang ojek menuju kantor kelurahan tersebut. Saat tiba di lokasi, Jokowi sudah bergeser ke kantor Kecamatan Cempaka Putih. Dari situ, Asril kembali menumpang sebuah ojek menuju kantornya. Meski sempat bertemu dengan Jokowi, situasinya sudah tak bersahabat. Saat itu, Jokowi sudah berada di dalam mobil untuk meninggalkan kantor Kecamatan Cempaka Putih. "Padahal, sejak pagi, saya sudah di kantor, kan ada bukti absennya, tetapi memang saya keluar untuk menghadiri undangan Pak Wali Kota," ungkapnya. Asril mengatakan, undangan Wali Kota Jakarta Pusat berlaku untuk seluruh Camat di wilayah Jakarta Pusat. Instruksi itu langsung diberikan oleh Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah pada Senin (22/10/2012) sore. Selama kira-kira 20 menit berada di Kecamatan Cempaka Putih, Jokowi didampingi Poppy Purnama. Jokowi sempat menilik tempat di mana surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) diproses, menemui Kepala Seksi Tata Ruang, dan juga ke Kepala Seksi Kependudukan yang mengelola warga pendatang baru. "Selama sidak di sini, Pak Gubernur didampingi oleh wakil camat. Saya sempat bertemu Pak Gubernur, tetapi beliau sudah di atas mobil," tuturnya.