Latest News

Showing posts with label Celetukan. Show all posts
Showing posts with label Celetukan. Show all posts

Monday, December 17, 2012

Jokowi: Habibie dan Ainun Romantis

Jokowi: Habibie dan Ainun Romantis
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berpendapat film "Habibie & Ainun" sebagai kisah yang romantis.

"Romantis lah. Beliau berdua sangat romantis," ungkap Jokowi tentang film yang diangkat dari buku yang menceritakan kehidupan mantan Presiden RI B.J. Habibie.

Menurutnya, film yang menceritakan romantisme dalam keluarga itu sangat bagus. Ia pun melihat ada hal-hal yang perlu diteladani dari pasangan Habibie-Ainun.

"Pak Habibie dan Ibu Ainun bisa saling mengisi. Bisa saling memberi, menerima," katanya.

"Romantisme kehidupan seperti itu yang saya kira langka," tambahnya.

Jokowi mengaku ia memang suka menonton film semasa sekolah menengah atas. Film yang menjadi favoritnya adalah film kolosal, film yang menceritakan kerajaan kuno.

Ketika ditanya bagaimana bila ada orang yang berminat mengangkat kisah Jokowi dan istrinya, Iriana, ke dalam film, Jokowi pun berkomentar ringan, "Siapa yang mau nonton?"

(nta)http://www.antaranews.com/berita/348989/jokowi-habibie-dan-ainun-romantis

Jakarta Mampu Melebihi Singapura

Jakarta Mampu Melebihi Singapura
Gubernur DKI Jakarta Jokowi mengaku kesal kepada warga yang lebih membanggakan Singapura. Ia menegaskan, Kota Jakarta mampu lebih indah dan cantik ketimbang Singapura, jika penataan kotanya dilakukan secara benar.

Pernyataan ini diutarakan Jokowi saat memberikan pengarahan di Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Senin (17/12/2012). Ia menuturkan, anggaran untuk sudin pertamanan saja cukup besar, sehingga bisa dilakukan penataan kota.

"Jangan bangga-banggain Singapura yang tamannya indah. Kita juga bisa dan mampu melebihi Singapura, jika seluruh manajamen organisasinya bergerak," ujar Jokowi.

"Dana untuk tanaman di Sudin Pertamanan saja sampai Rp 300 miliar. Saya tahu itu. Masa enggak bisa beli pohon mahal? Beli tanaman yang ada estetikanya, jangan bakung-bakungan atau telo saja," cetusnya.

Mantan Wali Kota Solo juga menginstruksikan jajarannya untuk menertibkan pedagang kaki lima yang masih bandel berjualan sembarangan, menertibkan parkir liar, memperbaiki jalan rusak, serta menghijaukan kembali taman yang gersang. (*)

Sumber : http://jakarta.tribunnews.com/2012/12/17/jokowi-jakarta-mampu-melebihi-singapura

Friday, November 23, 2012

Jaya Suprana Sebut Jokowi Mahadewa

Jaya Suprana Sebut Jokowi Mahadewa
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo didapuk menjadi pembicara dalam acara Indonesia Creative Power Pekan Produk Kreatif Indonesia yang diselenggarakan di XXI Epicentrum Walk, Jakarta Selatan. Jokowi didapuk menjadi pembicara bersama dengan Fiona Kerr dari University of Adelaide dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu.

Dalam acara ini, Pendiri Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri), Jaya Suprana, juga bertindak menjadi moderator. Saat Jaya Suprana memanggil pembicara untuk maju ke panggung, Jaya Suprana memanggil nama Jokowi dengan mahadewa. "Mari kita sambut mahadewa kita yang memang siap merapikan kacau-balaunya kota ini, Jokowi," kata Jaya Suprana di XXI Epicentrum, Jakarta, Kamis (22/11/2012).

Jokowi pun hanya tertawa dan menggelengkan kepala saat naik ke atas panggung. Setelah itu, Jaya Suprana kembali mengeluarkan celetukannya. "Sebenarnya saya kecewa Pak Jokowi menjadi gubernur karena harapan saya Pak Jokowi itu jadi presiden," kata Jaya. Mendengar itu, Jokowi pun tidak berkomentar. Jokowi di acara tersebut akan mempresentasikan mengenai "Peran Pemerintah Daerah dalam Membangun Kota atau Daerahnya sebagai Sentra Ekonomi Kreatif".

Sebelumnya, Jokowi sempat menelusuri pameran hasil karya kreatif anak Indonesia. Ia mampir ke stan Toys Sculpture Indonesia, stan lukisan-lukisan wajah, dan juga mampir ke stan kartunis. Saat berada di stan kartunis, Jokowi meminta untuk menggambar wajahnya. "Saya ingin digambar wajah saya, ya," kata Jokowi. Setelah itu, ia juga melihat stan hasil karya warga binaan narapidana lembaga pemasyarakatan. Ia juga mampir ke stan Kompas Gramedia. Jokowi diajak untuk bermain gim sensor Kompas.

Humas PPKI 2012 I Gusti Ngurah Putra mengatakan, melalui PPKI 2012, Kemenparekraf ingin membuat wadah untuk pemerintah di berbagai negara yang memiliki fokus dalam ekonomi kreatif untuk dapat belajar dan saling memahami satu sama lain. "Proyeksi jangka panjang yang diharapkan dari pertemuan negara-negara ini adalah membentuk aliansi strategis dalam ekonomi kreatif yang berkontribusi dalam mempercepat pengembangan ekosistem ekonomi kreatif," kata I Gusti Ngurah Putra.

Pak Jokowi, Hajar Saja Lurahnya!

Ada saja pengalaman-pengalaman unik yang dialami Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, baik sebelum menjadi gubernur maupun sesudahnya. Kisah-kisah unik nan lucu itu pula yang kerap ia ceritakan dan menjadi perhatian warga yang mendengarnya.

Hal itu juga terjadi ketika Jokowi menjadi pembicara dalam acara Indonesia Creative Power, Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI) 2012 di Epicentrum Walk, Jakarta Selatan. Selain Jokowi, Fiona Kerr dari University of Adelaide Australia juga menjadi pembicara bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia Mari Elka Pangestu.

Berbeda dari dua narasumber lain, yang menyampaikan presentasinya dengan duduk, Jokowi memilih berdiri dan menceritakan pengalaman kreatifnya. Jokowi mengatakan, kalau ia duduk justru tidak bisa lancar menceritakan pengalamannya.

"Dua puluh tiga tahun saya bekerja di barang-barang seperti yang tadi saya duduki, jadi agak kreatif sedikit-sedikit. Kemudian, tujuh tahun lalu, saya kecelakaan menjadi Wali Kota, nah itu mulai enggak kreatif," kata mantan Wali Kota Solo dan pengusaha mebel tersebut, Kamis (22/11/2012).

Setelah itu, kalimat demi kalimat mengalir dalam cerita Jokowi. Sewaktu menjadi Wali Kota Solo, misalnya, ia mengisahkan bahwa waktu itu ia menghadapi masalah dengan ajudannya yang berpostur lebih tinggi, besar, dan ganteng. Karena waktu itu Jokowi masih suka mengemudi sendiri, maka setiap kali hadir dalam acara-acara undangan, para tamu justru memberikan perhatian lebih besar kepada ajudannya.

"Problemnya, tamu-tamu yang datang ke saya, kok malah yang disalami ajudan saya, bukan saya. Haduh... satu bulan saya masih kuat, dua bulan enggak kuat, tiga bulan tambah enggak kuat, kemudian muncul ide kreatif saya," kata Jokowi, yang waktu itu berbobot 54 kg.

Jokowi kemudian mengganti ajudannya itu. Kali ini ia memilih ajudan dengan paras dan perwatakan tidak seperti sebelumnya. Yang lebih jelek, katanya. Mendengar itu, para pengunjung dalam acara itu sontak tertawa. "Selama tujuh tahun, akhirnya saya selamat karena yang disalami saya terus," ujarnya.

Ceritanya kemudian beralih ketika Jokowi mulai ke Jakarta dan menjadi gubernur. Menurutnya, satu hal kreatif yang pernah dilakukannya adalah saat ia melakukan inspeksi dadakan (sidak) ke kantor kelurahan dan kantor kecamatan di Jakarta Pusat pada 23 Oktober 2012 atau seminggu setelah ia dilantik jadi gubernur.

Ia menuturkan, ketika itu ia datang ke satu kantor kelurahan sekitar pukul 07.30. Alih-alih menemui lurah setempat, Jokowi justru melihat kursi-kursi di kantor tersebut masih dipasang terbalik atau ditidurkan. Ia pun hanya menemui tiga orang pegawai di kantor kelurahan itu.

"Kemudian, saya perintahkan untuk membuka tempat pelayanan. Terus satu orang itu membuka handle pintu yang masih terkunci, saya tunggu saja. Satu handle kunci tak tunggu enggak kebuka-buka. Tak tunggu sudah hampir tiga gerombol kunci masih juga belum kebuka, ya sudah saya tinggal saja ke kelurahan yang lain," kata Jokowi. Riuh tawa audiens pun kembali membahana.

Sama seperti kelurahan yang ia datangi pertama kali, kejadian yang sama juga ia temui di kantor kecamatan dan kelurahan selanjutnya. Menurutnya, pagi itu baru separuh pegawai yang hadir di kantor lurah, demikian pula di kantor kecamatan. Camat dan lurahnya pun tidak ada sehingga Jokowi gagal bertemu dengan mereka.

"Pegawai kecamatan itu mencoba kreatif. Dia menaruh tulisan 'Buka', ya saya senang. Tapi saya enggak kalah kreatif. 'Ini tulisannya buka, tapi kok saya lihat-lihat malah loketnya tutupan.' Kalah kreatif sama saya pegawainya," kata Jokowi yang kembali mengundang gelak tawa pengunjung.

Di akhir kisah pengalamannya, Jokowi menceritakan, saat ia melakukan sidak di kelurahan dan kecamatan, banyak warga yang saat itu melihatnya sidak menyuruhnya untuk menghajar lurah dan camatnya. "Pas sidak itu, mungkin yang melihat saya ada seribu penduduk. Begitu saya hadir, mereka teriak, 'Pak Jokowi, dihajar saja camatnya, hajar saja lurahnya.' Ha-ha-ha... lha ini apa, kenapa saya harus menghajar mereka... ha-ha-ha," canda Jokowi yang mendapatkan tepuk tangan meriah dari pengunjung. http://lipsus.kompas.com/

Wednesday, November 21, 2012

Bamus Betawi: Jokowi - Joko Betawi

Bamus Betawi: Jokowi - Joko Betawi
Kedatangan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo disambut meriah warga yang tinggal di kawasan wisata Setu Babakan, Jakarta Selatan. Tokoh-tokoh Betawi yang berasal dari Badan Musyawarah (Bamus) Betawi pun menyambut Jokowi sebagai warga Betawi dan mengartikan nama Jokowi sebagai Joko Betawi.

"Gubernur DKI kita ini adalah gubernurnya Betawi. Nama gubernur kita saja sudah mencerminkan kebetawian. Jokowi, kepanjangan Joko Betawi," kata Ketua Lembaga PBB Setu Babakan, Abdul Syukur, di Setu Babakan, Jakarta, Rabu (21/11/2012).

Bamus Betawi juga merencanakan akan memberikan kehormatan kepada Jokowi untuk menjadi warga Betawi. Sebab, pemikiran Jokowi dianggap sejalan dengan pikiran masyarakat Betawi.

"Kalau kita lihat, pola pikirnya Pak Jokowi ini nyambung dengan masyarakat Betawi. Karena itu, mungkin suatu saat Jokowi akan kita nobatkan sebagai orang Betawi. Nanti, mungkin sebelum akhir tahun, akan kita nobatkan dengan adat dan budaya Betawi," kata Badan Penasihat Bamus Betawi DKI, Effendi Yusuf.

Effendi berharap Jokowi dapat memelihara budaya Betawi dan keberagaman budaya hidup di Jakarta. Ia juga menyampaikan terima kasih atas komitmen Gubernur DKI untuk memelihara pelestarian budaya Betawi dengan mempercepat pembangunan kampung wisata Setu Babakan.

"Sekarang masyarakat Betawi sudah memanggil Pak Gubernur dengan sebutan Bang Wi dan menganggap Jokowi adalah Joko Betawi," katanya.

Dalam upaya membetawikan Jakarta, Jokowi juga akan membuat karakteristik khusus Betawi pada setiap bangunan di Jakarta. Mulai tahun depan, Pemprov DKI akan membangun pasar bernuansa Betawi dan seluruh bangunan di Jakarta harus memasang ornamen Betawi.

Dalam hal ini, Jokowi telah menginstruksikan kepada camat dan lurah agar setiap bangunan kantor kecamatan dan kelurahan, khususnya bagian depan bangunan, diberikan aksen, nuansa, dan ornamen Betawi.

"Saya ingin segera memutuskan hal-hal yang menyangkut Betawi. Saya ingin memunculkan karakter itu. Saya sudah pernah membahas dengan Kadis Tata Ruang, Kadis P2B, dan Kadis Perumahan agar IMB baru dapat memaksa bangunan yang ada dengan karakter Betawi dimunculkan," kata Jokowi.

Ide Jokowi Betawikan Jakarta

Selain akan membuat seragam khas Betawi untuk pegawai negeri sipil, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo juga akan membuat karakteristik khusus Betawi pada setiap bangunan di Jakarta. Mulai tahun depan, Pemprov DKI akan membangun pasar dengan dekorasi ala Betawi dan seluruh bangunan di Jakarta harus memasang ornamen Betawi.

Dalam hal ini, Jokowi telah menginstruksikan kepada camat dan lurah agar setiap bangunan kantor kecamatan dan kelurahan, khususnya bagian depan bangunan, diberikan aksen, nuansa, dan ornamen Betawi. "Saya ingin segera memutuskan hal-hal yang menyangkut Betawi. Saya ingin memunculkan karakter itu. Saya sudah pernah membahas dengan Kadis Tata Ruang, Kadis P2B, dan Kadis Perumahan agar IMB baru dapat memaksa bangunan yang ada dengan karakter Betawi dimunculkan," kata Jokowi di Setu Babakan, Rabu (21/11/2012).

Selain itu, tahun depan, Pemprov DKI akan memulai pembangunan Masjid Raya Betawi di Kapuk, Jakarta Barat. Jokowi mengatakan akan berkonsultasi dengan tokoh-tokoh Betawi di Jakarta untuk membangun masjid raya yang bangunan luar dan dalamnya memiliki karakter dan identitas Betawi. Tidak hanya itu, mantan Wali Kota Solo tersebut juga telah memerintahkan PD Pasar Jaya untuk membangun bagian depan pasar-pasar, baik yang baru maupun lama, dengan aksen, nuansa, dan ornamen Betawi.

"Saya telah perintahkan langsung. Tahun depan, sudah mulai kelihatan perubahannya. Mulai dari sisi budaya, saya sudah perintahkan Kepala Dinas Pariwisata untuk membuat sebuah kegiatan rutin di setiap wilayah. Seluruh wali kota dan Bupati Pulau Seribu harus menampilkan secara rutin budaya Betawi di wilayahnya masing-masing. Anggaran sudah disiapkan. Kita mau angkat Betawi menjadi tuan rumah bagi kebudayaan nusantara di Jakarta," kata Jokowi.

Selain itu, di jajaran Pemprov DKI, Jokowi segera membuat peraturan mengenai kewajiban PNS untuk menggunakan seragam khas Betawi, baik itu baju koko maupun batik. Rencananya, seragam khas Betawi itu akan digunakan setiap Rabu.

"Saya ingin PNS DKI sebanyak 68.000 personel memiliki seragam khas Betawi. Saat ini, masih dibahas terus untuk menentukan modelnya. Insya Allah akan dikenakan setiap hari Rabu menggantikan seragam cokelat," kata Jokowi.

Pemprov DKI akan membuat rancangan baju tersebut, mulai dari warna dan modelnya, apakah itu akan menggunakan baju koko Betawi atau batik Betawi. Jokowi menginginkan desain pakaian itu memudahkan penggunanya untuk melakukan aktivitas dan bergerak di mana pun ia berada. http://megapolitan.kompas.com/

Friday, November 16, 2012

Sutiyoso Kritik Jokowi dan Basuki

Sutiyoso Kritik Jokowi dan Basuki
Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso menantikan aksi Gubernur DKI Jakarta 2012-2017 Joko Widodo alias Jokowi. "Hobi" Jokowi blusukan ke kantong-kantong permasalahan Ibu Kota dinilainya cukup. Seperti diketahui, setelah resmi dilantik sebagai gubernur, Jokowi langsung mengunjungi wilayah-wilayah di Ibu Kota untuk memetakan permasalahan yang ada. Bahkan, tiada hari tanpa blusukan.

Menurut Sutiyoso, kerja Jokowi saat ini sudah bukan lagi saat menilik permasalahan. Tetapi, berbuat lebih untuk menuntaskan permasalahan-permasalahan itu. Ia menilai, Jokowi sudah cukup melakukan pemetaan. "Menurut saya, itu sudah cukup. Masalah yang dicari sudah diketahui, keadaan rakyat seperti apa sudah diketahui, kita tunggu action," kata Sutiyoso, Minggu (18/112/2012), dalam Milad Ke-100 Muhammadiyah di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Bagi Sutiyoso, cara kerja Jokowi saat ini telah ditunjukkan saat menjabat Wali Kota Solo sebelum menjadi Gubernur DKI. Namun, itu belum cukup menjadi indikator untuk menilai kinerja Jokowi selama memimpin Jakarta. "Belum bisa kita ukur, paling tidak sampai tahun depan. Aksinya, kan, baru mengecat rumah susun dan membagikan kartu Jakarta sehat untuk membuktikan janji kampanye," ujarnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso pun melayangkan kritik atas gaya kepemimpinan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Dalam beberapa kesempatan, Basuki memang memiliki gaya tersendiri dalam memberikan arahan kepada bawahan. Tak jarang, ada luapan emosi yang terlihat. Sutiyoso menilai, sikap Basuki yang emosional saat memberikan arahan tak layak dipertontonkan kepada masyarakat luas. Pernyataannya ini menyangkut dipublikasikannya rapat Basuki dengan sejumlah kepala dinas di Youtube beberapa waktu lalu. "Enggak perlu seperti itulah," kata Sutiyoso, Minggu (18/11/2012).

Menurut Sutiyoso, kepala dinas adalah panglima yang berada di garis terdepan sebuah pemerintahan. Untuk itu, semuanya harus dirangkul dan diberi arahan sesuai dengan situasi dan kondisi saat itu. "Misalnya dalam militer, seorang panglima tidak akan memenangkan peperangan tanpa ada anak buah di garis depan," ungkapnya. Di luar itu semua, Sutiyoso memberikan pujian kepada Basuki karena tegas dalam mengarahkan anak buahnya. Meski di lain sisi, ia mengimbau Basuki agar lebih bijak dalam memilah waktu saat dirinya harus menyertakan emosi saat pengarahan. "Yang penting adalah transparan. Tapi, ada prinsip-prinsip dan jangan mempermalukan mereka di depan publik," katanya.

Tanggapan Terhadap Bang Yos

Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso meminta Joko Widodo untuk berhenti blusukan ke kampung-kampung. Namun Jokowi menegaskan, dia akan blusukan selama lima tahun. Menurut Jokowi, dia akan terus mengunjungi kantong-kantong masalah di Ibu Kota selama memimpin Jakarta. Baginya, kebiasaan itu baik untuk menyentuh masalah dari akar rumput sebagai bagian dari manajemen pengawasan yang dilakukannya.

"Kalau saya lima tahun ya akan blusukan terus," kata Jokowi saat dijumpai di gedung Balaikota Jakarta, Selasa (20/11/2012). "Saya akan terus begini, ke bawah mendengarkan akar rumput, cek lapangan, cek proyek, kontrol program, dan mendengar aspirasi masyarakat. Kan itu manajemen kontrol yang kita lakukan," ungkapnya.

Sebelumnya, Sutiyoso menyampaikan kritik atas kinerja Jokowi dan wakilnya Basuki Tjahaja Purnama. Menurut Bang Yos, sudah waktunya Jokowi berbuat aksi yang lebih konkret ketimbang kebiasaanya blusukan ke kantong-kantong masalah di Ibu Kota.

Menurut Bang Yos, waktu lebih dari sebulan telah sangat cukup bagi Jokowi dalam berbelanja masalah di Jakarta. Ia meminta langkah selanjutnya adalah aksi nyata agar Jokowi mampu mengurai dan memecahkan segudang masalah Jakarta.

Sementara itu mendapat kritikan dari mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama menanggapinya santai. Menurut dia, Jokowi-Basuki dipilih rakyat, sementara Sutiyoso tidak. "Bang Yos kan tidak dipilih secara langsung, ya dulu enggak perlu blusukan, cuma perlu ke DPRD saja. Kalau sekarang kan dipilih langsung, jadi beda dong. Era Bang Yos kan bukan pemilihan langsung, kalau DPRD dulu beda, masih wajarlah Pak Gubernur," kata pria yang akrab disapa Ahok itu di Balaikota DKI Jakarta, Senin (19/11/2012).

Karena dipilih rakyat langsung, tutur Basuki, wajar jika Jokowi blusukan ke kampung-kampung. Hal itu untuk lebih mendekatkan pemimpin dengan warganya. "Saya kira kita baru satu bulan yah, itu bukan blusukan yah, itu kan gaya kami. Gaya bekerja masing-masing orang kan berbeda ya," kata Basuki lagi.

Sebelumnya, Sutiyoso menganjurkan Jokowi agar berhenti blusukan ke kantong-kantong permasalahan Ibu Kota. Menurut pria yang akrab disapa Bang Yos tersebut, saat ini bukan lagi saatnya menilik permasalahan, tetapi berbuat lebih untuk menuntaskan permasalahan-permasalahan itu. Ia menilai, Jokowi sudah cukup melakukan pemetaan.

Selain itu, Sutiyoso juga mengkritik gaya kepemimpinan Basuki yang dianggapnya gemar mengunggah video di Youtube. Sikap tegasnya kepada kepala dinas menurutnya juga tidak perlu ditunjukkan. Malah, kepala dinas harus dirangkul.

Saturday, November 3, 2012

Jokowi Bercanda Dijadikan Model

Jokowi Bercanda Dijadikan Model
Desainer kebaya Indonesia Anne Avantie menyambangi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Balaikota DKI. Rupanya, Jokowi mendapat undangan menghadiri pagelaran Jakarta Fashion Week. Anne Avantie mengatakan, kedatangan Jokowi sebagai Gubernur DKI diharapkan untuk memberi dukungan pada produk-produk kreativitas usaha kecil dan menengah warga Jakarta.

"Di Jakarta ini kan masyarakatnya dari kalangan bawah, tengah, atas semuanya ada. Jadi, kita mau buat UKM untuk bekerja di industri fashion, kerajinan, dan sepatu. Pak Jokowi kami harapkan datang untuk memberikan sambutan dan motivasi," kata Anne Avantie di Balaikota DKI, Jakarta, Sabtu (3/11/2012).

Selain itu, Anne Avantie juga mengusulkan kepada Jokowi untuk dapat menengok UKM yang berkembang di Jakarta. Selain itu, dia meminta Jokowi memperhatikan nasib para pekerja industri kreatif di Jakarta agar memiliki upah yang layak. "Mereka harus punya upah yang sesuai dengan kinerja mereka," kata Anne.

Jokowi yang langsung menerima undangan tersebut mengatakan akan datang ke acara Jakarta Fashion Week, apabila ada waktu kosong. "Ya, nanti pasti saya datang kalau jadwalnya lowong. Lah, ini aja acaranya rame terus," kata Jokowi.

Jokowi mengaku belum banyak mengetahui kegiatan yang ada di dalam acara tersebut. "Ya, diundang saja. Enggak tahu juga, mungkin dijadiin model. Ha.. ha.. ha..," kata Jokowi sambil tertawa.


Gerimis di Ibu Kota tidak membuat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bermalas-malasan di rumah. Sejak Sabtu (3/11/2012) pagi, dia sudah meninjau kawasan Pintu Air Manggarai. Seharusnya, Sabtu-Minggu merupakan hari libur untuk pegawai Pemprov DKI, termasuk Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Namun tetap saja Jokowi tidak bisa diam.

Setelah meninjau Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Jokowi langsung balik ke Balaikota DKI Jakarta. Di sana dia menerima desainer kebaya Indonesia Anne Avantie. Anne datang rupanya untuk memberikan undangan kepada Jokowi untuk menghadiri acara Jakarta Fashion Week. Jokowi mengatakan akan berupaya datang jika memang waktunya lowong.

Jokowi rupanya bisa mengantuk juga. Dari Balaikota, dia langsung pulang ke rumah dinasnya di Taman Suropati 7, Jakarta Pusat. "Habis ini mau tidur. Saya kan suka tidur. Mau ikut?" kata Jokowi sambil tertawa. Meski begitu, tetap saja beberapa wartawan menungguinya. Barangkali Jokowi akan melakukan sidak seperti biasanya, siapa tahu...